Sehelai Daun

Sunday, October 16, 2011

Di sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Diantara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan kerana kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.

Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu kerana tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat layu. Ia berusaha melindungi daun-daun lain dari matahari yang bersinar sangat terik supaya daun – daun kecil sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi.

Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai carik – carik sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya kerana ia tidak kuat lagi seperti dulu.

Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada sahabat – sahabatnya :

“Sahabat – sahabat aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kamu, aku akan gugur. Selamat tinggal”.


Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim kemarau terus berlanjutan, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. 

Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang.

Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka semua kehairanan akan adanya keajaiban itu

Setelah lama tercari-cari, mereka menyedarinya. Mereka melihat bahawa daun besar itu sudah mereput dan menghasilkan air dan makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berjaya bertahan sehingga musim hujan datang. Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal kerana telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi penyelamat untuk daun-daun lain..

Renungan : Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya.Allah memberikan bantuan kepada kita melalui sesiapa sahaja bahkan melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina.Ingatlah rencana Allah itu ajaib dan tidak memilih kasih terhadap semua hambanya

Syukur ?

Tuesday, October 11, 2011
Masih tidak bersyukur?

Berulang-ulang kali disebut di dalam Surah Ar-Rahman - سورة الرحمن

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ


Maksudnya : Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Maka eloklah kita membiasakan diri dengan lafaz :

شكرا الْحَمْدُ لِلَّهِ
 





Syukur kepada Allah di atas segalanya ( dengan lafaz di lidah dan dibuktikan di dalam  kehidupan seharian kita).




Cipta Kemajuan